Hukum Ohm
Misalnya pada sebuah rangkaian yang
terdiri lampu dan baterai, lampu yang dinyalakan dengan satu buah
baterai akan menyala redup, dengan tiga baterai lebih terang, karena
arus yang mengalir lebih besar. Jadi semakin besar beda potensial
semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan
Nilai perbandingan beda potensial dengan arus listrik yang mengalir
merupakan nilai resistansi (hambatan) yang dimiliki oleh penghantar dan
nilainya tetap. Secara matematis hukum ohm dapat ditulis :
V / I = R
atau
V = I . R
V = beda potensial, satuan volt (V)
I = kuat arus listrik, satuan ampere (A)
R = hambatan listrik, satuan ohm (W)
I = kuat arus listrik, satuan ampere (A)
R = hambatan listrik, satuan ohm (W)
Satuan hambatan listrik yang lebih besar dinyatakan dalam kilo ohm (kW) atau mega ohm (MW).
1 kilo ohm = 103 ohm
1 kilo ohm = 103 ohm
1 mega ohm = 106 ohm
Contoh cara menghitung kuat arus listrik dengan hukum ohm:
Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai
untuk menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60 W, berapa kuat arus
yang mengalir pada lampu ?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 12 volt
R = 60 W
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
Diketahui: V = 12 volt
R = 60 W
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
I = V / R = 12 / 60
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar